Selasa, 28 Desember 2010

cinta

Suatu ketika, terdapat sebuah pulau tempat tinggal seluruh perasaan: Kebahagiaan, Kesedihan, Pengetahuan dan masih banyak lagi yang lain, termasuk diantaranya, Cinta.
Suatu hari diumumkan kepada seluruh perasaan bahwa tidak lama lagi pulau tersebut akan tenggelam, sehingga seluruh perasaan yang ada segera mempersiapkan perahunya untuk pergi.
Cinta ingin terus bertahan hingga detik-detik terakhir.
Saat pulau hampir tenggelam, barulah Cinta berpikir untuk meminta bantuan. Kekayaan lewat di depannya dengan kapal yang megah. Cinta berkata, “Kekayaan, bolehkah aku pergi bersamamu?” Kekayaan menjawab, “Tidak bisa, kapalku penuh dengan emas dan permata, tidak ada lagi ruang yang tersisa.”
Cinta memutuskan untuk bertanya kepada Kesombongan yang melewatinya dengan kapal yang indah. “Kesombongan, tolong selamatkan aku!” jawab Kesombongan “Cintaku sayang, aku tidak bisa membantumu. Kamu basah sekali, nanti merusakkan kapalku yang indah.”
Kesedihan tampak berlayar di dekat pulau. Cinta pun berteriak, “Kesedihan, ijinkan aku pergi bersamamu.” “Aduh…Cinta, aku terlalu sedih. Sekarang aku hanya ingin menyendiri, kamu tidak bisa ikut denganku.”Setelah beberapa saat, Kebahagiaan pun tampak di kejauhan, tapi dia terlalu bahagia sehingga tidak mendengar saat Cinta memanggilnya
Tiba-tiba terdengar suara, “Cinta, ikutlah denganku.” Muncullah sosok tua dengan kapalnya yang tak kalah tua namun berkesan agung dan anggun berwibawa. Cinta merasa sangat bersyukur, langsung naik ke kapal. Akibat terlalu girang bisa selamat dari pulau perasaan yang tenggelam, saat mencapai daratan kering, Cinta lupa menyakan nama sosok tersebut hingga sosok tersebut hilang menjauh ditelan cakrawala, melanjutkan perjalanannya.
Sadar betapa besar utang budinya kepada sosok tua tersebut, Cinta pun bertanya kepada Pengetahuan, sesepuh para perasaan yang ditemuinya di pulau itu. “Siapakah yang telah menolongku?” Pengetahuan menjawab “Dia adalah Waktu.” “Waktu?” tanya Cinta setengah tak percaya. “Tapi mengapa Waktu bersedia menolongku?” Pengetahuan tersenyum dengan penuh kebijaksanaan dan menjawab,
“Karena hanya waktu yang dapat memahami betapa besar arti sebuah Cinta.”

1 komentar:

  1. meskipun bkn buatan sndiri
    tpi aq harao klian bsa menghargai yng nama.a cinta

    BalasHapus